Foto Kegiatan

Sabtu, 17 Maret 2012

ANALISIS CERPEN RIPIN


KEKERASAN  DALAM CERPEN ‘’RIPIN”,  
KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2005-2006
                                                                          oleh Rasmian
A.    Pendahuluan
Pascaruntuhnya pemererintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Suharto tahun 1998, orde pemerintahan berganti menjadi Orde Reformasi. Pada orde ini masyarakat diberikran kebabasan dalam arti yang luas. Masyarakat Indonesia pada masa ini mulai berani berbicara. Salah satu bentuk keberanian lain dari masyarakat adalah berani memperjuangkan hak-haknya sebagai warga Negara.
Sebagai realisasi penghormatan atas hak warga Negara, pada orde ini dibentuklah lembaga Hak Asasi Manusia (HAM). Banyak kasus hak asasi manusia yang telah ditangani oleh lembaga ini. Pada tahun 2005 beberapa masyarakat melaporkan kasus hak asasi manusia, salah satu kasus yang menarik adalah kasus penembakan mesterius yang terkenal dengan Petrus. Petrus merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Orde Baru dalam penanggulangan dan pemberantasan tindak pidana perampokan, pencurian tahun 1980-an.
Cerpen Ripin merupakan salah satu cerpen yang mengungkap kehidupan tokoh Ripin sebagai korban keluarga yang kepala kekuarga terkena operasi Petrus, sedang ibunya, juga  meninggal karena kekerasan ayahnya. Tokoh Ripin hidupnya menjadi tidak menentu sepeninggal ayah dan ibunya.
Cerpen yang diterbitkan oleh Kompas, Minggu, 24 April 2005 telah dinobatkan sebagai cerpen terbaik Kompas tahun 2005-2006 dan diterbitkan kembali oleh Kompas  dalam buku “Ripin, Cerpen  Kompas Pilihan 2005-2006” tahun 2007.
Dalam makalah ini, cerpen Ripin diangkat sebagai objek kajian dengan asumsi bahwa cerpen ini sebagai salah satu cerpen yang merefleksikan realitas pemerintahan Orba yang menerapkan konsep hegemini Karl Max dalam menjalankan pemerintahan.  Selain itu, juga ditemukan asumsi bahwa dalam keluarga, hegemoni kepala keluarga kepada istri dan anaknya sering dilakukan dengan cara-cara  yang sesuai dengan  teori hegemoni.
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a.       Bagaimana cerpen Ripin merefleksikan kekerasan pemerintahan Orde Baru tahun 1980-an?
b.      Bagaimana cerpen Ripin merefleksikan  kekerasan kepala  keluarga?


B.     Kajian Teori
1.      Pengertian Hegemoni
Menurut www.artikata.com hegemoni didefinisikan sebagai pengaruh kepemimpinan,  dominasi, kekuasaan, dsb suatu negara atas negara lain (atau negara bagian). Sedangkan Tim Penyusun Kamus (2008:531) menjelaskan hegemoni sebagai pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain (atau negara bagian),  hegemoni juga didefinisikan sebagai pengaruh kebiasaan suatu negara atas negara-negara lain; menghegemoni berarti melakukan hegemoni.
Wikipedia Ensiklopedia Bebas (online) menyebutkan hegemoni berasal dari bahasa Yunani: hēgemonía, pada awalnya merujuk pada ‘dominasi kepemimpinan suatu negara kotaYunani terhadap Negara kota lain dan berkembang menjadi dominasi negara terhadap negara lain’. Ahli politik Antonio Gramsci mengembangkan makna awal tersebut untuk merujuk dominasi suatu kelas sosial terhadap kelas sosial lain dalam masyarakat melalui hegemoni budaya. Selajutnya Wikipedia Ensiklopedia Bebas (online) juga menjelaskan bahwa segala pemberontakan karenanya dapat ditindas dengan polisi dan militer lokal tanpa campur tangan langsung hegemon, misalnya pada imperium Spanyol dan Britania, serta penyatuan Jerman.
Sedangkan Herry (2005) menjelaskan istilah hegemoni berasal dari istilah Yunani, hegeisthai (“to lead’’). Konsep hegemoni banyak digunakan oleh sosiolog untuk menjelaskan fenomena terjadinya usaha untuk mempertahankan kekuasaan oleh pihak penguasa.Penguasa disini memiliki arti luas, tidak hanya terbatas pada penguasa negara (pemerintah).
Sementara itu Faruk (2003:62) menjelaskan bahwa hegemoni berarti kepemimpinan’. Kata itu digunakan oleh komentator politik untuk menunjuk pada pengertian dominasi.
Konsep hegemoni terkait dengan tiga bidang, yaitu ekonomi( economic), negara (state), dan rakyat (civilsociety) (Bocock,1986). Ruang ekonomi menjadi fundamental. Namun, dunia politik yang menjadi arena dari hegemoni, juga menampilkan momen perkembangan tertinggi dari sejarah sebuah kelas. Dalam hal ini, pencapaian kekuasaan negara, konsekwensi yang dibawanya bagi kemungkinan perluasan dan pengembangan penuh dari hegemoni itu telah muncu lsecara parsial, memiliki sebuah signifikasi yang khusus. Negara dengan segala aspeknya, yang diperluas mencakup wilayah hegemoni, memberikan kepada kelas yang mendirikannya baik presti semau pun tampilan kesatuan sejarah kelas penguasa dalam bentuk konkret, yang dihasilkan dari hubungan organik antara Negara atau masyarakat politik dan civil society.
Sedangkan menurut Haris Supratno dalam perkuliahan Sosiologi Sastra pada Kelas C S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra tanggal 15 Oktober 2011 menjelaskan konsep  hegemoni merupakan konsep yang lebih luas. Hegemoni dapat dilihat secara makro dan mikiro. Hegemoni makro terjadi dalam Negara, sedangkan hegemoni mikro bisa terjadi dalam kekuarga. Hegemoni merupakan  dominasi kelas soaial atas kelas sosial lain, negara dengan rakyaknya, suami dengan istrinya, ayah dengan anaknya dan lain sebagainya.
Selanjutnya Haris Suptratno juga menjelaskan bahwa  hegemoni dapat dilakukan dengan cara kekerasan, kepemimpinan intelektual, konsesus/persetujuan. Contoh hegemoni dengan kekerasan adalah penyerbuan polisi pada masyarakat yang melanggar.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hegemoni 
a)      Dalam hegemoni, kelompok yang mendominasi berhasil mempengaruhi kelompok yang didominasi untuk menerima nilai-nilai moral, politik, dan budaya dari kelompok dominan (the ruling party, kelompok yang berkuasa).
b)      Hegemoni diterima sebagai sesuatu yang wajar, sehingga ideologi kelompok dominan dapat menyebar dan dipraktekkan.
c)      Hegemoni bisa dilihat sebagai strategi untuk mempertahankan kekuasaan
d)     Penguasa dalam konsep hegemoni tidak hanya terbatas pada penguasa negara.
2.      Teori Hegemoni Karl Max
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang pengacara, menafkai keluarganya dengan relatif baik, khas kehidupan kelas menengah. Ayahnya   adalah dari pendeta Yahudi (rabbi).Tetapi, karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda.Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin, universitas yang sangat di pengaruhi oleh Hegel dan guru - guru muda penganut filsafat Hegel. Gelar doktor Marx didapat dari kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian itu mendahului berbagai gagasannya yang muncul kemudian (http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-karl-max.html).
Teori kekuasaan ala Karl Marx itu identik dengan ideologi yang melegitimasi kelas penguasa di tengah masyarakat. Dalam batasan-batasan lain, hubungan itu dibingkai dalam konteks sistem ekonomi dan dibaca sebagai kapitalisme.(http://gado-gadosangjurnalis.blogspot.com/2011/09/teori-hegemoni.html).
Negara diperlakukan Marx sebagai institusi  sosial yang mengabdi pada kepentingan sistem ekonomi kapitalistik. Sebagai produk kapitalistik, Negara merupakan alat kelas atas untuk menjamin kedudukannya dan untuk itu dilakukanlah seperlunya penindasan kepada kelas bawah (Sukron Kamil, 2002:125).
Senada dengan hal di atas,  Subono (2003) mengemukakan bahw teori kekuasaan  Karl Marx melihat konsep kekuasaan dalam kerangka hubungan yang mutlak antara kelas-kelas yang mendominasi dan yang didominasi dalam masyarakat—antara yang menekan (oppressor) dan yang tertekan (oppressed), antara yang menyisihkan (alienating) dan yang tersisihkan (alienated). Kekuasaan, menurut versi Marxisme adalah kekuasaan yang dibutuhkan oleh kelas sosial (kelas penguasa) untuk mereproduksi model produksinya yang dominan kekuasaan untuk mengeksploitasi kelas yang dikuasai.
Batasan di atas memilah hubungan dua kelas di tengah masyarakat, yakni kelas penguasa yang menguasai kelas yang dikuasai dalam mereproduksi model produksi yang dominan. Dalam teks lain, kekuasaan itu disebut juga sebagai ideologi Karl Marx (1818-1883).
Sedangkan menurut Haris Supratno dalam perkuliahan Sosiologi Sastra pada Kelas C S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra tanggal 15 Oktober 2011 menjelaskan konsep  Karl Marx sebagai berikut:
a)      Memandang negara sebagai alat represif bagi kelompok penguasa,
b)      Kekerasan satu-satunya cara mempertahankan dominasi kekuatan ,
c)      Ekonomi adalah alat pembelaan dan konflik dalam masyarakat.





3.      Teori Hegemoni Gramsci
Menurut Saptono (download.isi-dps.ac.id/download/category/13?download=163)  teori hegemoni merupakan sebuah teori politik paling penting abad XX. Teori ini dikemukakan oleh Antonio Gramci (1891-1937). Antonio Gramci dapat dipandang sebagai pemikir politik terpenting setelah Marx. Gagasanya yang cemerlang tentang hegemoni,yang banyak dipengeruhi oleh filsafat hokum Hegel, dianggap merupakan landasan paradigma alternatif terhadap teori Marxis tradisional mengenai paradigma base-superstructure (basis-suprastruktur). Teori-teorinya muncul sebagai kritik dan alternatif bagi pendekatan dan teori perubahan sosial sebelumnya yang didominasi oleh determinisme kelas dan ekonomi Marxisme tradisional.
Menurut Wukipidia (http://id.wikipedia.org/wiki/Antonio_Gramsci) Antonio Gramscilahir di Ales, Italia, 22 Januari1891,  meninggal 27 April1937 pada umur 46 tahun) adalah filsufItalia, penulis, dan teoritikus politik. Anggota pendiri dan pernah menjadi pemimpin Partai Komunis Italia, Gramsci sempat menjalani pemenjaraan pada masa berkuasanya rezim Fasis Benito Mussolini.Tulisan-tulisannya menitikberatkan pada analisa budaya dan kepemimpinan politik. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir orisinal utama dalam tradisi pemikiran Marxis. Ia juga dikenal sebagai penemu konsep hegemoni budaya sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan negara dalam sebuah masyarakat kapitalisme.
Gramsci dipandang banyak pihak sebagai pemikir Marxis paling penting di abad ke-20, khususnya sebagai pemikir kunci dalam perkembangan Marxisme Barat.Ia menulis lebih dari 30 buku catatan dan 3000 halaman sejarah dan analisa selama di penjara. Tulisan-tulisan ini, yang kemudian dikenal luas sebagai Buku Catatan Penjara (Prison Notebooks), berisi penelusuran Gramsci terhadap sejarah dan nasionalisme Italia, selain pemikiran mengenai teori Marxis, teori kritis dan teori pendidikan yang berkaitan dengan dirinya, seperti:
a)       Hegemoni Budaya sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan negara kapitalis
b)       Pentingnya pendidikan buruh populer untuk mendorong perkembangan intelektual dari kelas pekerja
c)       Pemisahan antara masyarakat politis (polisi, tentara, sistem legal, dsb) yang mendominasi secara langsung dan koersif, dan masyarakat sipil (keluarga, sistem pendidikan, serikat perdagangan, dsb) di mana kepemimpinan dikonstitusionalisasi melalui ideologi (http://id.wikipedia.org/wiki/Antonio_Gramsci).
Sedangkan Faruk (2003:68) pemikiran Gramsci tentang hegemoni didasarkan atas asumsi bahwa supremasi suatu kelompok social menyatakan dirinya dalam dua cara, yaitu sebagai ‘dominasi’ dan sebagai ‘kepemimpinan moral’, intelektual”. Lebih lanjut Faruk (2003:68) menjelaskan bahwa suatu kelompok atau pemerintah  menjadi dominan apabila menjalankan kekuasaan, tetapi bahkan jika ia sudah memegang dominasi itu, ia harus meneruskan kepemimpinannya. Kepemimpinan moral merupakan kepemimpinan  yang dicapai lewat persetujuan yang aktif kelompok-kelompok utama dalam suatu masyarakat.
            Sedangakan menurut Haris Supratno dalam perkuliahan Sosiologi Sastra pada Kelas C S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra tanggal 15 Oktober 2011 menjelaskan konsep  Hegemoni Gramsci sebagai berikut:
a.       Hegemoni merupakan alat represif
b.      Mengabdi kepada kelompok masyarakat
c.       Kepemimpinan moral
d.      Meminimkan resistensi penanaman ideology
e.       Meninggalkan kekerasan
f.       Ekomoni sebagai alat mempertahankan hegemoni.

C.     Kekerasan Pemerintah Orde Baru Tahun 1980-an dalam Cerpen Ripin
Istilah Petrus  merupakan kepanjangan dari Penembakan Mesterius. Istilah ini muncul sekitar tahun 1980-an  yang merujuk pada konsep penembakan yang pelakunya tidak diketahui. Peristiwa ini sempat menghebohkan masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional.
Hal tersebut sesuai dengan Wikipedi Ensiklopesia Bebas (online) bahwa penembakan misterius atau sering disingkat Petrus (operasi clurit) adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Suharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu.Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus", penembak misterius.
Petrus merupakan salah satu contoh konsep hegemoni sebagaimana dikemukan oleh Karl Max dan Antoniai Gramsci. Menurut Gramsci, kekuasaan yang langgeng memerlukan sistim kerja berupa tindakan kekerasan yang bersifat memaksa dan bersifat lunak, membujuk (Erman Anom: 19).
Dalam cerpen Ripin peristiwa Petrus tergambar sebagaimana  petikan-petikan berikut ini.
Itu dulu, waktu Bapak masih jagoan yang paling hebat.Sekarang sudah ada jagoan yang lebih hebat dari Bapak.Kata orang-orang, jagoan ini seperti setan. Tidak ada yang tahu siapa orangnya, dimana rumahnya, seperti apa tampangnya. Bapaknya Dikin salah satu korbannya.Suatu pagi ditemukan mayatnya mengambang di kali, luka tembak dua kali, di dada dan di dahi.Jagoan-jagoan setempat banyak yang sudah duluan mati. Dari namanya, Ripin menduga jagoan ini pastilah orang Kresten ( Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:6)

Berdasarkan kutipan di atas tergambar kekerasan yang dilakukan olehn seseorang kepada tokoh Bapak. Tokoh Bapak dalam kutipan tersebut dapat dimaknai sebagai wakil dari masyarakat. Sedangkan tokoh  jagoan yang digambarkan dalam cerpen tersebut  dapat ditafsirkan sebagai   penembak misterius. Tafsir ini  dapat lebih terlihat pada kutipan berikutnya  bahwa kata jagoan merujuk pada kata petrus.
Diperoleh informasi pula bahwa kekerasan yang dilakukan oleh jagoan dalam kutipan di atas  telah membawa korban  lebih  dari satu. Parakorban biasanya ditembak dan mayatnya diletakan di  sungai.
Semenjak jagoan setan ini berkeliaran, Bapak sering pulang.Bahkan bisa berhari-hari tidak keluar rumah.Mak dan Ripin jadi tidak bisa lihat tontonan dan Bapak jadi lebih sering menghajar Mak. Semenjak itu pula Bapak memutuskan untuk mengajar Ripin mengaji….( Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:6)

Derdasarkan kutipan di atas tokoh  Bapak dalam hal ini ayah Ripin  merupakan salah satu jagoan desa tersebut. Ia takut keluar rumah.  Dapat ditafsirkan bahwa ketakutan tokoh Bapak disebabkan ia takut menjadi target kekerasan yang dilakukan oleh jagoan sebagaimana pada kutipan sebelumnya.
Sampai puluhan tahun kemudian, satu kenyataan gelap yang luput dimengertinya adalah bahwa malam itu, setelah kepala Mak menghantam dinding, Mak mati. Kenyataan lain yang tidak diketahuinya: beberapa hari setelah kematian Mak, mayat Bapak ditemukan mengambang di kali, dengan lubang di dada dan di dahi, di tembak jagoan seram bernama Petrus (Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:13)

…Ripin sempat teringat bapaknya Dikin yang juga punya cambang, janggut, dan rambut seperti Rhoma Irama, tapi bapaknya Dikin sudah lama mati ditembak ( Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:3)

Berdasarkan dua petikan terakhir tergambar bahwa penembak yang disebut dengan jagoan baru pada ketian-kutipan sebelumnya dilakukan oleh petrus. Penembakan yang dilakukan oleh tokoh Petrus dalam kutipan tersebut  menggunakan konsep yang sama dengan konsep yang digunakan jagoan baru sebagaimana kutipan-kutipan sebelumnya, yaitu korban dibuang di sungai.
Berdasarkan semua kutipan di atas dapat ditafsirkan bahwa dalam cerpen Ripin tergambar kekerasan pemerintah  terhadap masyarakatnya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tokoh petrus dalam kutipan di atas merefleksikan  tokoh tentara dan polisi yang merupakan alat Negara.

D.    Kekerasan  Kepala Keluarga terhadap Istri dan Anaknya.
Suami adalah pemimpin keluarga yang dibangunnya dan ia akan mempertanggungjawabkan seluruh kepemimpinan atas keluarganya, bukan istri yang harus bertanggung jawab. Kewajiban ayah adalah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf (Al Baqoroh: 233). Suami dengan segala daya dan kekuatannya harus dan wajib mencari nafkah tanpa alasan.
Tugas seorang suami dan ayah sangat  banyak. Ia berkuwajiban mendidik keluarga agar taat kepada Allah Ta’ala “Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya” (Thaahaa:132). “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (At-Tahrim:6). Rasulullah bersabda “Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika berusia 7 tahun dan pukulah mereka karena meninggalkan salat bila berumur 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (lelaki dan perempuan)” (HR.Abu Dawud).
Akan tetapi dalam keluarga hegemoni dalam laki-laki dalam masyarakat tampaknya merupakan fenomena universal dalam sejarah peradaban manusia di masyarakat manapun di dunia, yang tertata dalam masyarakat patriarki. Pada masyarakat seperti ini, laki-laki diposisikan superior terhadap perempuan diberbagai sektor kehidupan baik domistik maupun publik.
Laki-laki juga cenderung mendominasi menyubordinasi dan melakukan deskriminasterhadap  perempuan. Dikarenakan patriarki merupakan  dominasi atau kontrol           laki-laki atas   perempuan, atabadannya,        seksualitasnya, pekerjaannya, peran dan statusnya, baik dalam keluarga maupun masyarakat dan segala bidang kehidupan yang berpusat pada laki-laki.
Dalam cerpen Ripin gambaran dominasi suami kepada istri dan anaknya terlihat pada penggalan berikut ini.
Ripin melihat cemas ke wajah Mak dan berharap sekali ini Mak masih mau berbuat nekat. Harapan ini malah membuat Ripin merasa berdosa.Terakhir kali Mak nekat, pulang nonton layer tancap Satria Bergitar, Bapak menghajar Mak sampai dini hari. Kalau sudah begini Ripin cuma bisa nyumput dibawah selimut dan menahan mulutnya yang menangis supaya tidak bersuara.(Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:5).

Raut wajah Mak mengeras.Mak pasti berpikir tentang Bapak.Mak takut.Ripin sempat berpikir untuk pergi sendiri ke pasar malam (Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:5).

Berdasarkan kutipan pertama dan kedua di atas, tokoh  Mak  sangat tertekan, dan takut terhadap tokoh Bapak. Ketakutan dan ketertekanan tersebut disebabkan tokoh Bapak menghajar tokoh Mak. Dapat disimpulkan bahwa tokoh Bapak telah melakukan kekerasan kepada tokoh Mak yang kemudian menimbulkan trauma terhadap tokoh Mak.

Sampai sore, Mak kelihatan gelisah, mondar-mandir di dapur.Ripin tahu kalau Mak gelisah artinya Mak sudah tidak tahan untuk dolan dan bersenang-senang.Mak sudah bosan dengar radio. Kalau sudah begini, Ripin tidak akan mendesak Mak lagi. Keputusannya sudah hampir bisa dipastikan, Ripin tinggal menunggu Mak menemukan jalan keluar. Sampai sore pula, Ripin ketiduran di kursi depan. Mimpi naik komidi putar (Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:7).

Terengah-engah, di depan rumahnya, ia mendapati pintu depan terbuka dan di dalam ruang tengah, ia dapat melihat Bapak sedang menjambak rambut Mak dan sedang menghantamkan kepala Mak yang kecil itu ke arah dinding.(Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:11)

Berdasarkan dua kutipan di atas tokoh Mak sangat gelisah. Kegelisahan Mak karena tersebut diakibatkan di merasa takut, merasa tidak nyaman berada di rumah. Selain itu diperoleh informasi pula bahwa tokoh Bapak berulang kali melakukan kekerasan berupa pemukulan kepada rokoh Mak. Hubungan antara tokoh Mak dan Bapak adalah pasangan suami istri.
Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kekeraran yang dilakukan suami sebagai kepala kekuarga terhadap istri yang merupakan anggota keluarga. Kekerasan kepala keluarga dalam cerpen Ripin tidak hanya dilakukan terhadap istri saja, tetapi juga dilakukan  terhadap anaknya. Hal ini tergambar dalam kutipan berilut ini.

Ripin tak bisa memutuskan apakah sebaiknya ia pergi. Ripin tak bisa membayangkan kemarahan macam apa yang akan menimpanya jika Bapak tiba-tiba terjaga dan ia tak ada dihadapan Bapak. Pasrah, ia duduk dihadapan Bapak, dalam diam. Ia pikir, meneruskan mengaji pastilah percuma. Lebih baik diam. Sial, tiba-tiba Ripin kepingin kencing.Mak masih mondar-mandir di dapur.Ripin duduk tegang dan yang terlintas di kepalanya adalah wahana rumah hantu di pasar malam.(Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:7)

Bapak memang berhenti memukuli Ripin, tapi hasrat memukulnya sudah terlanjur tinggi.Bapak menyabetkan rotannya beberapa kali ke tubuh Mak.Mak terduduk di lantai, dan bergerak mundur hingga punggungnya menyentuh dinding, dan Bapak belum selesai.Mak tidak menjerit atau menangis.Mak diam. Tubuhnya seperti patung. Ripin berpikir bahwa kejadiannya akan sama dengan yang sebelum-sebelumnya. Mak akan menutupi wajahnya, dan Bapak akan berhenti karena kelelahan (Ugaran Prasad dalam Prambudy, 2007:8).

Berdasarkan penggalan-penggalan di atas tergambar bahwa tokoh ayah dalam cerpen Ripin merupakan tokoh yang melakukan dominasi dalam kehidupan rumah tangganya. Tokoh ibu takut untuk keluar rumah sebab ia takut dimarahi suaminya, tokoh ibu merasa terkekang berada dirumah. Bahkan karena dominasinya tokoh ayah melakukan tindakan kekerasan kepada istri dan anaknya.

E.     Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, ditemukan dua jenis hegemoni dalam cerpen Ripin, yaitu:
a.       Cerpen Ripin merefleksikan kekerasan  pemerintahan Orde Baru tahun 1980-an tegambar dalam peristriwa penembakan petrus dalam cerpen tersebut.
b.      Cerpen Ripin merefleksikan  realitas sosial kehidupan keluarga yang kepala keluarganya malakukan kekerasan terhadap istri dan anaknya .




DAFTAR PUSTAKA
Anom, Erman“Dasar dan Sistem Media di Indonesia” 1966-1988. Kualalumpur: Jurnal Komunikasi,Malaysian Journal of Communication Vol 26.
Anonim. 2009. “Biografi Karl Max”. Artikel  online (http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-karl-max.html) diunduh 13 November 2011.
----------. 2011. Teori Hegemoni Artikel online (http://gado-gadosangjurnalis.blogspot.com/2011/09/teori-hegemoni.html) diunduh tanggal 13 November 2011.
---------. Hegemoni artikel online (http://sinominkata.com/b-hegemoni) diunduh tanggal 13 November 2011.
----------. Antonio Gramsci artikel online (http://id.wikipedia.org/wiki/Antonio_Gramsci) diunduh tanggal 13 November 2011
----------. 2009. Dangdut Musik Asli Indonesia. Artikel online (http://ikrardangdut.blogspot.com/) diunduh 20 Maret 2011
----------. 2008. Kidung Gugat Sasaran Petrus artikel online (http://litabm.wordpress.com/2008/05/26/kidung-gugat-sasaran-tembak/)  diunduh tanggal 12 November 2011.
Engels, Frederick. 2007. Tentang Das Kapital Marx. Alih bahasa Oey Hay Djoen. E-book online
Faruk. 2003. Pengantar Sosiologi Sastra, dari Strukturalime Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kamil, Sukron. 2002. Pemikiran Karl Max, Agama sebagai Alienasi Masyarakat Industri suatu Apresiasi dan Kritik. Jakarta: Jurnal Univ.Paramadina Vol 1 Januari 2002.
Muqaddas, M. Busyro 2011. Hegemoni Rezim Inteljen, Sisis GelapPeradilan Komando Jihad. Yogyakarta: PUSHAMUII.
S, Harry W.2005 Pengantar Hegemoni. Artikel online (http://synaps.wordpress.com)
http://andinadwifatma.blogspot.comdiunduh tanggal 13 November 2011.

Saptono. 2010. “Teori Hegemoni Sebuah Teori Kebudayaan Kontemporer”. Artkel online (http://www.isi-dps.ac.id/berita/teori-hegemoni-sebuah-teori-kebudayaan-kontemporer) diunduh tanggal 13 November 2011.
Sobono, Nur Imam.2003. ‘Civil Society”, Patriarki, dan Hegemoni. Civic Vol 1 Agustus 2003.
Pambudy, Nunik Mardiana.2007. Ripin Cerpen Kompas Pilihan 2005-2006. Jakarta: PT Kompas Media  Nusantara
Wibowo, Suluh Edhi. 2010. Pertentangan Antar Kelas dalam Novel Geminal Karya Emile Zola.Tesis. Semarang: Magister Ilmu Sastra Universitas Diponegoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COACHING DALAM PENDIDIKAN

A. Pendahuluan            Senin, 1 Februari 2021 merupakan hari bersejarah bagi pendidikan Indonesia. Pada hari itu Menteri Pendidikan dan K...